1.Pengertian
Migrasi
Migrasi adalah penghijrahan sekumpulan
manusia dari satu negara ke satu negara yang lain untuk meningkatkan taraf
hidup dan ekonomi mereka. Sebagai contohnya pada tahun ke-5 kerasulan, Nabi
Muhammad S.A.W dan para sahabat telah melakukan proses penghijrahan atau
migrasi dari Mekah ke Madinah untuk mempertahankan akidah dan agama Islam.
Menurut
Knox & Pinc (2000) zamam modern perubahan migrasi yaitu meningkatnya jumlah
penduduk dari suatu daerah, meningkatnya kepadatan penduduk dan dalam waktu
yang sama meningkatkan juga perbedaan dan stratafikasi sosial penduduk.
Menurut Vago (1999) melalui teori ini
perubahan sosial berkait rapat dengan perubahan dimensi diperingkat lokal,
wilayah dan global yang di dukung dengan perubahan tenologi. Ruang
lingkup evoluasi perubahan sosial termasuklah dalm aspek perubahan
manusia,stratafikasi sosial,pendidikan dan ekonomi. Dampak kepada evoluasi
perubahan sosial itu ia memberi kesan kepada corak,struktur dan organisasi
sosial masyarakat bandar.
Menurut E.G.Ravenstein (2001) arus dan
arus balik, artinya setiap arus migrasi utama menimbulkan arus balik
penggantiannya perbedaan antara desa dan kota mengenai kecenderungan melakukan
imigrasi. Wanita melakukan nigrasi pada jarak dekat dibandingkan pria Teknologi
dan Imigrasi, artinya bahwa teknologi menyebabkan migrasi meningkat motif
ekonomi merupakan dorongan utama orang melakukan migrasi
Migrasi
merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah
perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada
yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun
internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas
penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi
adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati
batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
2.
Jenis-jenis Migrasi
|
Migrasi dapat terjadi di dalam
satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi
atas dua golongan yaitu :
|
b. * |
Urbanisasi, yaitu
perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Terjadinya urbanisasi
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
|
|
|
1. Ingin
mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya
tinggi
2. Ingin
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
3. Ingin
mencari pengalaman di kota
4. Ingin
lebih banyak mendapatkan hiburan dan sebagainya
|
|
|||||||
Selain jenis migrasi yang
disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk
yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam
dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional.
|
|
3.
Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Migrasi
|
Secara umum faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya migrasi, adalah sebagai berikut :
|
Faktor-faktor yang mempengaruhi orang mengambil keputusan untuk
bermigrasi dan proses migrasi adalah faktor-faktor yang terdapat di daerah
asal, di daerah tujuan, faktor penghalang antara dan faktor-faktor pribadi.
Model yang sering digunakan untuk menganalisis migrasi penduduk di suatu
wilayah adalah model “dorong-tarik” (push-pull factors).
Kecilnya kepemilikan lahan di daerah asal menyebabkan mereka
melakukan migrasi ke daerah lain yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Jadi
daerah tujuan mempunyai nilai kefaedahan yang lebih tinggi dibandingkan daerah
asal.
Menurut Lee (1966), Todaro (1979) dan Titus (1982) bahwa motivasi
utama seseorang untuk pindah adalah motif ekonomi, yakni karena adanya
ketimpangan ekonomi antara berbagai daerah. Todaro menyebut motif utama
tersebut sebagai pertimbangan ekonomi yang rasional, dimana mobilitas ke kota
mempunyai dua harapan, yaitu untuk memperoleh pekerjaan dan untuk memperoleh
pendapatan yang lebih tinggi dari yang diperoleh di desa.
Selain faktor
ekonomi, arah pergerakan penduduk juga ditentukan faktor lain, seperti jarak,
biaya dan informasi yang diperoleh. Kota atau daerah tujuan yang berjarak jauh
dengan desa asal cenderung menghasilkan mobilitas permanen, yang berjarak
sedang menghasilkan mobilitas sirkuler, dan yang berjarak dekat dilakukan
secara ulang alik (commuting).
Selanjutnya menurut Lee (1966) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan untuk migrasi berbeda-beda dan kompleks, antara lain: (1)
faktor-faktor sosial, termasuk keinginan migran melepaskan diri dari
batas-batas tradisional yang berupa struktur sosial desa yang menghambat; (2)
faktor-faktor fisik, termasuk bencana iklim dan meteorologis seperti banjir,
kekeringan, dan kelaparan yang memaksa orang-orang untuk mencari lingkungan
hidup alternatif; (3) faktor-faktor demografis, termasuk penurunan angka
kematian, dan dalam waktu bersamaan angka pertumbuhan penduduk desa yang tinggi
yang mengarah pada naiknya kepadatan penduduk desa secara cepat; (4)
faktor-faktor budaya, termasuk adanya hubungan keluarga luas di kota yang
menyediakan jaminan finansial awal bagi migran baru, dan daya tarik seperti apa
yang biasa disebut cahaya kota yang gemerlapan dan (5) faktor-faktor
komunikasi, yang merupakan akibat peningkatan transportasi, sistem pendidikan
yang berwawasan kota, dan pengaruh modernisasi media massa.
4. Jenis – Jenis Imigran
Selanjutnya jika dilihat dari status dan pola mobilitasnya terdapat
beberapa penggolongan migran. Status mobilitas menurut Standing (1991) dibedakan
atas dua kategori yaitu migran sementara dan migran jangka panjang.
1. Migran sementara
Adalah mereka
yang berpindah tempat kegiatannya tetapi tetap tempat tinggalnya yang ‘biasa’.
Pengertian biasa dalam konsep ini adalah tempat tinggal yang menurut migran
adalah tempat tinggalnya yang sebenarnya, yang tetap. Dalam kategori ini
terdapat tiga sub kategori yaitu (a). Migran sirkuler : adalah suatu
perpindahan yang dilakukan untuk jangka waktu pendek dengan tujuan kembali ke
tempat tinggal biasa. Migran ini akan kembali bekerja di daerah asal, jika
tidak terdapat lagi kemungkinan adanya pekerjaan musiman di daerah lain
tersebut. (b). Migran tahap daur hidup (life cycle stage migrant) adalah mereka
yang berpindah kegiatannya tetapi tetap tempat tinggalnya. Dalam sub-kategori
ini lebih menekankan kepada adat/tradisi/kebiasaan di suatu daerah yang
mengharuskan penduduknya untuk meninggalkan desanya dalam suatu tahap daur
hidupnya. (c). Pelaju (Commuter), yaitu mereka yang bepergian untuk melakukan
kegiatan khusus, biasanya kegiatan ekonomi, namun tempat tinggalnya tetap di
daerah asal.
2. Migran jangka panjang
Adalah mereka
yang ketika berpindah berubah tempat tinggalnya yang biasa dan tempat
kegiatannya untuk jangka waktu lama. Dalam kategori ini terdapat dua sub
kategori utama yaitu migran kehidupan kerja dan migran sepanjang hidup yaitu
(a). Migran kehidupan kerja (working-life migrants), dimana mereka meninggalkan
wilayah untuk menghabiskan kehidupan kerja, namun tetap mempunyai hubungan
dengan kampungnya, misalnya sebidang tanah atau suatu bagian dalam suatu usaha
pertanian, bisnis, sekedar jaringan keturunan atau teman. Migran ini bermaksud
kembali, namun jelas telah beralih dari tempat tinggalnya yang ‘biasa’. (b).
Migran sepanjang hidup, dimana mereka meninggalkan daerah asal dan memutuskan
semua hubungan dengan daerah asalnya atau tidak berkeinginan kembali ke daerah
asal.
Dalam konteks
kaitan ekonomi migran ke daerah asal, Connel (1974), mengemukakan hubungan
migran dengan daerah asal dinegara-negara berkembang dikenal sangat erat.
Penelitian yang dilakukan oleh Mantra (1992) di Yogyakarta, Bandung dan
Samarinda menemukan banyak migran yang mengirimkan uangnya ke desa (remiten).
Persentase migran yang memberi remiten secara teratur kepada keluarga batih di
Yogyakarta lebih besar dari pada di Bandung dan Samarinda. Kalau remiten dapat
dipandang sebagai indikator keeratan hubungan antara migran dengan masyarakat,
maka berarti migran di Yogyakarta mempunyai keeratan hubungan yang paling
tinggi, kemudian diikuti Bandung dan terakhir Samarinda.
5. PERBEDAAN INMIGRASI DAN OUTMIGRASI
Inmigrasi adalah perpindahan penduduk yang masuk ke suatu
daerah tertentu sedangkan outmigrasi adalah perpindahan penduduk yang keluar
dari daerah tertentu.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar