ANALISIS
SENSITIVITAS (SENSITIVITY ANALYSIS)
Nilai-nilai
parameter dalam studi ekonomi teknik biasanya diestimasikan besarnya, akibatnya
nilai-nilai tersebut mempunyai factor kesalahan. Mungkin lebih besar atau lebih
kecil dari hasil estimasi yang diperoleh atau berubah pada saat-saat tertentu.
Perubahan yang terjadi pada nilai-nilai parameter akan mengakibatkan perubahan
pada hasil yang ditunjukkan oleh suatu alternative investasi. Perubahan ini
memungkinkan keputusan akan berubah dari satu alternative ke alternative yang
lain.
Apabila berubahnya factor-faktor atau
parameter-parameter tersebut mengakibatkan berubahnya suatu keputusan, maka
keputusan tersebut dikatakan sensitive terhadap perubahan nilai parameter atau
factor tersebut.
Untuk
mengetahui seberapa sensitive suatu keputusan terhadap perubahan faktor atau
parameter yang mempengaruhinya maka setiap pengambilan keputusan seharusnya
disertai dengan analisa sensitivitas. Analisa sensitivitas akan memberikan
gambaran sejauh mana suatu keputusan akan konsisten meskipun terjadi perubahan
factor-faktor atau parameter-parameter yang mempengaruhinya.
Analisa
sensitivitas dilakukan dengan mengubah nilai suatu parameter pada suatu saat
untuk selanjutnya dilihat bagaimana pengaruhnya terhadap akseptabilitas suatu
alternative investasi. Parameter-parameter yang biasanya berubah dan
perubahannya dapat mempengaruhi keputusan adalah biaya investasi, aliran kas,
nilai sisa, tingkat bunga, tingkat pajak, dan sebagainya.
Analisa sensitivitas dapat dipakai pula untuk
memprediksi keadaan apabila terjadi perubahan yang cukup besar, misalnya
terjadi perubahan bobot prioritas atau urutan prioritas dan kriteria karena
adanya perubahan kebijaksanan sehingga muncul usulan pertanyaan bagaimana
urutan prioritas alternatif yang baru dan tindakan apa yang perlu dilakukan.
Dalam suatu hirarki tiga level, level dua dan hirarki tersebut dapat disebut
sebagai variabel eksogen sedangkan level tiganya adalah variabel endogen.
Analisa sensitivitas dan hirarki tersebut adalah melihat pengaruh dan perubahan
pada variabel eksogen terhadap kondisi variabel endogen.
Apabila dikaitkan dengan
suatu periode waktu maka dapat dikatakan bahwa analisa sensitivitas adalah
unsur dinamis dari sebuah hirarki. Artinya penilaian yang dilakukan pertama
kali dipertahankan untuk suatu jangka waktu tertentu dan adanya perubahan kebijaksanaan
atau tindakan yang cukup dilakukan dengan analisa sensitivitas untuk melihat
efek yang terjadi. Analisa sensitivitas ini juga akan menentukan stabil
tidaknya sebuah hirarki. Makin besar deviasi atau perubahan prioritas yang
terjadi maka makin tidak stabil hirarki tensebut. Meskipun begitu, suatu
hirarki yang dibuat haruslah tetap mempunyai sensitivitas yang cukup, artinya
kalau ada perubahan pada variabel eksogen, minimal ada perubahan bobot
prioritas pada variabel endogen meskipun tidak terlalu besar.
Analisis sensitivitas merupakan analisis yang
dilakukan untuk mengetahui akibat dari perubahan parameter-parameter produksi
terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam menghasilkan keuntungan.
Dengan
melakukan analisis sensitivitas maka akibat yang mungkin terjadi dari
perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi sebelumnya.
Contoh:
- Perubahan biaya produksi dapat mempengaruhi
tingkat kelayakan
Alasan
dilakukannya analisis sensitivitas adalah untuk mengantisipasi adanya perubahan-perubahan
berikut:
1.Adanya cost overrun, yaitu kenaikan
biaya-biaya, seperti biaya konstruksi, biaya bahan-baku, produksi, dsb.
2.Penurunan produktivitas
3.Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek
Setelah
melakukan analisis dapat diketahui seberapa jauh dampak perubahan tersebut
terhadap kelayakan proyek: pada tingkat mana proyek masih layak dilaksanakan.
Analisis sensitivitas dilakukan dengan
menghitung IRR, NPV, B/C ratio, dan payback period pada beberapa skenario
perubahan yang mungkin terjadi.
Mudah dilakukan dalam software spreadsheet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar